Buat teman-teman yang ingin tahu atau penasaran dengan kualitas air yang dikonsumsi sehari-hari dan ingin mengetahui aman tidaknya air tersebut bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Cara ini sebagai uji awal untuk mengetahui apakah air yang kita konsumsi mengandung logam atau bakteri berbahaya. Namun, jika ingin lebih tahu secara pasti (dilihat dari sisi kuantitatif) bisa dilakukan analisis di laboratorium.
Berdasarkan pengalaman saya waktu tinggal di Sorong, karena kualitas air sumur bor disana kurang begitu bagus maka bisa dideteksi secara kasat mata. Untuk air yang mengandung kadar besi tinggi, ketika air tersebut keluar dari sumur dalam keadaan jernih namun berbau seperti karat, selang beberapa jam/ hari warna air berubah menjadi kecoklatan dan membekas di porselain. Kadar besi dalam air ini bisa terlihat dari seberapa cepatnya warna berubah dan intensitas bau, semakin cepat warna air berubah dan semakin kuat intensitas baunya maka kadar besi semakin tinggi. Air ini tidak bisa digunakan untuk mencuci baju, apalagi sampai dikonsumsi. Jika digunakan untuk mencuci baju, maka baju terlihat cepat kusam dan terkadang sampai berkarat. Efek terburuk dari penggunaan air yang mengandung besi tinggi adalah menurunnya intelegensi (IQ) sedangkan efek lain adalah terganggunya kesehatan kita.
Untuk air minum, jika mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kadar Fe lebih dari 1 mg/l menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l menyebabkan air berbau seperti telur busuk.
Selain besi, ada lagi zat terlarut dalam air yang berbahaya juga karna dapat merusak ginjal sehingga menyebabkan gagall ginjal dan gangguan kesehatan lainnya. Air ini adalah air yang mengandung kapur (air sadah) yang jika dilihat secara kasat mata tidak dapat diketahui karna air tersebut jernih. Untuk mengetahuinya adalah dengan menambahkan detergen, jika air sulit berbusa maka air tersebut merupakan air sadah. Selain itu, bisa juga dengan memanaskan nya, air yang mengandung kapur akan menyebabkan kerak berwarna putih pada alat memasak ( di dasar panci).
Nah, jika air yang kita konsumsi jernih, bagaimana untuk mengetesnya? coba gunakan langkah sederhana berikut:
Tes pertama
Untuk mengetahui kandungan kimia dalam air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Air yang akan diperiksa dicampur dengan air teh dengan perbandingan air : air teh = 1:2
- Lalu, campuran tersebut didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
- Periksa apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan
Hasil pengetesan:
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.
Tes Kedua
Untuk mengetahui kandungan mikroorganisme atau bakteri berbahaya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Air yang akan diuji dimasukkan ke dalam gelas/botol kemudian ditutup.
- Air tersebut dibiarkan sampai lima hari, kemudian periksa
Hasil pengetesan:
Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya
Good
BalasHapus